Jumat, 17 Desember 2010

Menyusun Blueprint Kesuksesan Anda ( 1 )

untuk mncapai tujuan yg kita inginkn dengan lebih cepat,kita mmbutuhkn BLUEPRINT KESUKSESAN.Blueprint kesuksesan adl sebuah gambaran,rencana,atau target tingkat kesuksesan yg kita inginkn.
mngapa bbrpa org bgitu mudah mewujudkan impianya,smntara yg lain bgitu sulit bahkan cenderung tidak mendapatkanya?apa yg membedakan?apakah background pendidikan,ketrampilan,kepandaian atau 9ahkan nasib?ternyata tidak,mereka tidak memiliki BLUEPRINT ttg KESUKSESAN yang di impikan. right
READ MORE - Menyusun Blueprint Kesuksesan Anda ( 1 )

Menyusun Blueprint Kesuksesan Anda ( 1 )

untuk mncapai tujuan yg kita inginkn dengan lebih cepat,kita mmbutuhkn BLUEPRINT KESUKSESAN.Blueprint kesuksesan adl sebuah gambaran,rencana,atau target tingkat kesuksesan yg kita inginkn.
mngapa bbrpa org bgitu mudah mewujudkan impianya,smntara yg lain bgitu sulit bahkan cenderung tidak mendapatkanya?apa yg membedakan?apakah background pendidikan,ketrampilan,kepandaian atau 9ahkan nasib?ternyata tidak,mereka tidak memiliki BLUEPRINT ttg KESUKSESAN yang di impikan. right
READ MORE - Menyusun Blueprint Kesuksesan Anda ( 1 )

Rabu, 08 Desember 2010

12 Cara Melatih Mental

12 Cara Melatih Mental

Berikut ini adalah 12 cara melatih mental agar otak berkembang dengan baik. Cara-cara ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari University of California Berkeley, Amerika Serikat:



1.Latih kemampuan mengamati, supaya lebih tajam
Lihat sekeliling Anda dan rekam dalam pikiran apa yang Anda lihat dari yang sederhana sampai yang rumit.


2.Asah indera
Pastikan Anda mampu membedakan rasa makanan yang Anda sukai dan yang tidak Anda sukai. Terapkan juga pada pendengaran, penciuman, perabaan dan penglihatan.


3.Pikirkan nama-nama teman Anda dan pasangkan dengan nomor telepon mereka


4.Belajarlah sesuatu yang baru
Hal ini bisa berupa belajar mengenai piranti komputer, bahasa asing, dan lainnya.


5.Latih tangan Anda untuk mengikuti petunjuk otak
Belajarlah bermain piano atau alat musik lain, belajar mengetik, menjahit, membuat pekerjaan tangan seperti menyulam dan mengukur.


6.Tekuni sebuah hobi


7.Hafalkan sesuatu yang Anda sukai
Hal ini bisa berupa puisi, lagu, kalimat dari buku, resep, dan sebagainya.


8.Pelajari tanggal-tanggal penting
Entah itu tanggal ulang tahun teman, hari besar dan hari peringatan tertentu.


9.Gunakan buku referensi untuk mempelajari beberapa puluh nama
Seperti nama ibu kota negara bagian Ameratau negara-negara di Asia Tenggara atau yang lainnya.


10.Pelajari daftar kronologis suatu peristiwa tertentu
Misalnya sejarah Indonesia dari abad ke-4 sampai abad ke-15. Pecah dalam beberapa periode.


11.Ingat riwayat pribadi Anda
Apa yang sedang Anda lakukan minggu lalu pada jam yang sama? Bagaimana cara Anda melewatkan ulang tahun terakhir Anda? Dengan siapa Anda merayakan lebaran tahun lalu? Dan sebagainya.


12.Teliti ulang pengeluaran harian Anda
Ada beberapa banyak uang yang sekarang ada dalam dompet Anda? Apa yang Anda beli kemarin? Kapan terakhir kali Anda menambahkan uang tunai ke dalam dompet? Pengeluaran apa yang harus Anda lakukan selama tiga hari mendatang?

sebelum cabut,kasih rating ych. thnk u
Selamat mencoba
READ MORE - 12 Cara Melatih Mental

Minggu, 05 Desember 2010

5 Tahap Perencanaan Keuangan(1)

5 Tahap Perencanaan Keuangan(1)

Siapa sih yang tidak mau hidup sejahtera, terbebas dari masalah keuangan? Hal ini dapat Anda capai melalui perencanaan keuangan.

Bagaimana caranya? Ada 5 tahap penting yang perlu Anda lakukan dalam perencanaan keuangan, yaitu:

1. Menentukan Tujuan Keuangan.
2. Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.
3. Membuat Rencana Keuangan.
4. Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan.
5. Monitor dan Evaluasi Berkala.

Masing-masing tahap akan saya bahas dalam artikel yang terpisah. Dalam kesempatan ini saya akan membahas secara detail mengenai tahap pertama.

Menentukan Tujuan Keuangan.

Dalam buku “7 Habits of Highly Efective People”, Steven R. Covey menyebutkan bahwa salah satu kebiasaan orang yang efektif adalah “Memulai dari Akhir”. Kebiasaan ini juga kita terapkan untuk perencaaan keuangan kita. Sejak tahap pertama kali merencanakan keuangan, kita harus menentukan apa sih tujuan terakhir yang kita inginkan dari uang kita.

Mengapa harus memulai dari tujuan? Analoginya adalah seperti ini. Bayangkan bila kebetulan Anda memiliki waktu luang di hari Minggu, dan Anda hendak menghabiskannya di luar rumah. Awalnya Anda masih tidak memiliki tujuan yang jelas, yang penting bagi Anda adalah jalan-jalan di luar rumah saja. Jadi Anda keluar dari rumah, mengendarai mobil Anda tanpa arah yang pasti. Nah, di tengah jalan tiba-tiba baru Anda kepikir, oh iya minggu lalu saya ingin ke Mall A untuk membeli sesuatu. Namun karena Anda sudah menghabiskan banyak waktu untuk jalan-jalan tanpa tujuan, apalagi kalau posisi Anda sekarang justru lebih jauh dari Mall A, Anda akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menuju Mall A.

Lain ceritanya bila sejak awal Anda masuk ke mobil, Anda sudah memiliki tujuan. “Saya ingin ke Mall A”. Pada saat itu juga Anda akan “merencanakan” jalan mana yang paling cepat untuk menuju ke Mall A. Anda akan tiba ke Mall A jauh lebih cepat daripada cerita sebelumnya.

Begitu pula ceritanya dengan keuangan kita. Apabila sejak awal kita sudah menentukan apa saja sih tujuan yang ingin kita capai dengan uang yang kita miliki, kita dapat membuat rencana keuangan yang sesuai, mengimplementasikannya sehingga akhirnya tujuan kita bisa tercapai dalam waktu yang lebih cepat.

Apa saja sih tujuan keuangan? Berikut adalah tujuan-tujuan keuangan jangka panjang:
1. Dana untuk membiayai pensiun dengan gaya hidup yang diinginkan.
2. Dana untuk membiayai pendidikan anak.
3. Perlindungan keluarga dari resiko finansial.
4. Warisan untuk anak.
5. Penghematan pajak.

Selain itu, juga ada tujuan-tujuan keuangan untuk jangka pendek, seperti:
1. Membeli asset seperti rumah, mobil, elektronik, dan lain-lain.
2. Rencana liburan akhir tahun.

Ingat, kita harus SMART dalam menentukan tujuan keuangan kita. Spesifik, Measurable, Achievable, Realistik dan Time-Frame.

1. Spesifik artinya kita harus dapat membayangkan tujuan kita secara detail. Misalkan untuk dana pendidikan anak, kita harus sudah dapat memperkirakan ke universitas mana anak kita akan mengambil gelar sarjana. Untuk dana pensiun kita harus sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan yang kita inginkan pada saat kita tua nanti.

2. Measurable artinya dapat diukur, dalam hal ini alat ukurnya adalah mata uang. Misalkan saja kita ingin membuat rencana untuk liburan akhir tahun, kita harus memperkirakan berapa banyak uang yang akan dibutuhkan untuk liburan kita nanti.

3. Achievable berarti dapat kita capai. Agar tidak menjadi pungguk yang merindukan bulan, sebaiknya tujuan keuangan disesuaikan dengan kemampuan keuangan kita.

4. Realitik berarti tujuan kita masuk akal, bukan merupakan khayalan yang tidak dapat diwujudkan dalam dunia nyata.

5. Time Frame berarti kita harus memiliki jangka waktu yang jelas untuk mencapainya. Misalkan saja untuk dana pendidikan anak, kita harus tahu jelas kapan sang anak akan masuk ke universitas. Untuk rencana pensiun kita harus tahu pada umur berapa kita akan pensiun.

Tuliskanlah tujuan-tujuan keuangan yang Anda inginkan pada kertas, dan kemudian baca kembali tulisan Anda. Beri nomor urut pada tujuan-tujuan tersebut berdasarkan hal mana yang paling penting untuk Anda. Misalkan Anda menganggap anak Anda paling berharga untuk Anda, mungkin saja Anda memberikan nomor satu untuk dana pendidikan anak, kemudian nomor dua untuk perlindungan keluarga dari resiko finansial.

Mengapa perlu memberi nomor urut pada tujuan finansial? Karena keterbatasan pendapatan, ada kemungkinan kita TIDAK BISA mewujudkan seluruh tujuan finansial kita. Jadi kita hanya bisa memilih tujuan mana yang paling penting untuk kita. Untuk itulah gunanya nomor urut. Nantinya dalam membuat rencana, kita akan memulai dari tujuan yang paling penting. Tujuan dengan nomor urut satu. Setelah rencana untuk tujuan pertama ini bisa tercapai, dan masih ada uang tersisa, baru kita membuat rencana untuk tujuan kedua. Dan begitu seterusnya.

artikel ini saya ambil dari
www.KeuanganPribadi.com

READ MORE - 5 Tahap Perencanaan Keuangan(1)

5 Tahap Perencanaan Keuangan(3)

5 Tahap Perencanaan Keuangan(3)

Kembali ke topik 5 Tahap Perencanaan Keuangan, dalam artikel-artikel sebelumnya saya sudah menyebutkan bahwa untuk melakukan perencanaan keuangan pribadi ataupun keluarga, kita harus melalui 5 tahap besar, yaitu:
1. Menentukan Tujuan Keuangan.
2. Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.
3. Membuat Rencana Keuangan.
4. Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan.
5. Monitor dan Evaluasi Berkala.

Dalam 2 artikel saya sebelum ini, saya sudah menjelaskan mengenai tahap pertama dan tahap kedua. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas secara detil mengenai tahap ketiga, yaitu Membuat Rencana Keuangan.


Membuat Rencana Keuangan.

Tung Desem Waringin, dalam seminarnya Finansial Revolution mengatakan bahwa secara sederhana agar bisa menjadi kaya, apa yang harus kita lakukan adalah:

  • Mengeluarkan lebih sedikit dari yang diterima (alias pengeluaran harus lebih sedikit daripada pendapatan)
  • menginvestasikan selisihnya dan menginvestasikan ulang hasilnya untuk pertumbuhan bunga berbunga (compound interest)

Jadi disini kita melihat bahwa ada 2 langkah. Langkah pertama bisa dibantu dengan cara membuat Anggaran Pendapatan Pengeluaran Pribadi/Keluarga. Sementara untuk langkah kedua, kita akan membuat rencana keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang telah kita rumuskan sebelumnya (Baca email saya yang berjudul 5 Langkah Perencanaan Keuangan(1) untuk menentukan tujuan keuangan Anda).

Membuat Anggaran Pendapatan Pengeluaran Pribadi/Keluarga

Di tanggal tua seringkali kita mendengar keluhan bahwa uang sudah habis. Mesti menunggu gajian. Dan lucunya lagi, apabila kita tanyakan kenapa uangnya bisa habis? Bulan ini belanja apa saja? Kebanyakan orang tidak bisa menjawab. Mengapa? Karena pengeluaran tidak terkendali. Agar problem seperti ini tidak terjadi untuk keuangan kita, kita perlu alat bantu untuk mengontrol pengeluaran. Salah satunya adalah Anggaran Pendapatan Pengeluaran Pribadi/Keluarga.

Bagaimana cara membuat Anggaran? Gampang. Secara umum anggaran terbagi 2 bagian, yaitu PENDAPATAN dan PENGELUARAN. Pada bagian pendapatan, kita membuat daftar sumber-sumber penghasilan kita, beserta jumlahnya. Misalkan saja untuk keluarga Pak Budi adalah keluarga yang suami dan istrinya bekerja, ada 2 jenis pendapatan yaitu gaji suami dan gaji istri.

PENDAPATAN
1. Gaji Suami Rp. 4.000.000
2. Gaji Istri Rp. 3.000.000
=================================
Total Pendapatan Rp. 7.000.000

Nah, dari pendapatan ini, kita memberi jatah pengeluaran untuk masing-masing pos. Ada 12 pos pengeluaran yang lazim digunakan yaitu tabungan, makanan/kebutuhan harian, pakaian, pendidikan, kesehatan, transportasi, telekomunikasi, asuransi, pembayaran kredit, dan lain- lain. Sebagai contoh:

PENGELUARAN:
Tabungan Rp. 700.000
Makanan/Kebutuhan Harian Rp. 1.500.000
Pakaian Rp. 400.000
Pendidikan Rp. 700.000
Kesehatan Rp. 450.000
Rekreasi Rp. 1.000.000
Transportasi Rp. 400.000
Telekomunikasi Rp. 450.000
Asuransi Rp. 500.000
Pembayaran Kredit Rp. 400.000
Lain-lain Rp. 500.000
======================================
Total Pengeluaran Rp. 7.000.000

Ini adalah pengeluaran yang anda RENCANAKAN. Nantinya, pengeluaran yang sebenarnya akan berbeda dari rencana Anda. Tugas Anda setelah ini adalah secara berkala mengawasi pengeluaran untuk masing-masing pos, agar tidak melenceng jauh dari rencana. Misalkan saja Anda merencanakan Rp. 1.000.000,- untuk pos pengeluaran rekreasi Anda. Pada tanggal 20, total pengeluaran Anda untuk rekreasi sudah mencapai Rp. 900.000, maka Anda harus mengurangi kegiatan rekreasi Anda atau setidaknya mencari kegiatan rekreasi yang tidak terlalu banyak menghabiskan uang. Sehingga Anda hanya menghabiskan Rp. 100.000 untuk kegiatan rekreasi hingga akhir bulan. Jadi disini pengeluaran untuk pos rekreasi akan sesuai dengan anggaran Anda.

Perlu diingat bahwa dalam membuat anggaran, taruhlah TABUNGAN pada pengeluaran paling atas. Mengapa? Sebab pengeluaran manusia itu sifatnya flexible, bisa diperbesar maupun diperkecil. Namun, ada kecenderungan untuk menghabiskan seluruh uang yang ada. Oleh karena itu, sejak awal berilah jatah pada tabungan. Setelah itu baru lakukan perhitungan untuk pos pos pengeluaran lainnya. Begitu gajian, langsung pindahkan jatah tabungan Anda ke sebuah rekening yang khusus tabungan. Rekening tabungan ini tidak boleh ditarik lagi kecuali keadaan darurat.

Untuk berhasil melaksanakan langkah pertama untuk menjadi kaya seperti yang disebutkan oleh Tung Desem Waringin, Anda harus bisa menyisihkan minimal 10% dari pendapatan Anda untuk ditabung. Nantinya tabungan inilah yang akan kita gunakan untuk langkah kedua, berinvestasi dengan konsep compound interest.

Berinvestasi dengan Konsep Compound Interest

Albert Einstein, ilmuwan paling jenis di dunia, mengatakan bahwa salah satu keajaiban dunia adalah compound interest. Wah, kenapa begitu?

Katakanlah sekarang kita memiliki uang menganggur sebesar Rp. 1.000.000. Uang ini kita tabung dengan bunga sebesar 6% per tahun. Di tahun mendatang, kita mendapatkan bunga sebesar:
Bunga = Rp. 1.000.000 * 6%
Bunga = Rp. 60.000

Nah, bunga ini kita masukan kembali ke dalam tabungan sehingga turut berbunga. Pada tahun kedua, bunga kita menjadi :
Bunga = Rp. 1.060.000 * 6%
Bunga = Rp. 63.600

Perhatikan bahwa bunga yang kita dapatkan pada tahun pertama, kita investasikan ulang ke tabungan kita. Jadi bunga kita akan turut berbunga, sehingga terjadi pertambahan bunga sebesar Rp. 3.600,-. Ajaibnya, bunga yang turut berbunga ini akan menyebabkan pertumbuhan yang luar biasa pada tabungan kita. Dalam waktu 12 tahun, tabungan kita akan menjadi Rp. 2.012.196,- atau menjadi 2 kali lipat jumlah awal. Dan kalau dibiarkan 12 tahun lagi, maka tabungan ini akan berkembang menjadi 2 kali lipat lagi, alias Rp. 4.048.934,-. Pertumbuhan investasi seperti inilah yang disebut dengan compound interest. Ingat, bunga yang kita dapat harus diinvestasikan kembali.

Konsep compound interest inilah yang akan kita gunakan dalam menyusun rencana keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya. Sebagai contoh, misalkan Pak Budi hendak membuat rencana keuangan untuk mendanai kuliah anaknya. Untuk membayar uang masuk kuliah anaknya, Pak Budi membutuhkan uang sebesar Rp. 20.000.000,-. Berapakah jumlah uang yang harus disisihkan oleh Pak Budi setiap bulannya?

NB: Untuk menyederhanakan perhitungan dalam contoh, kita menganggap bahwa uang masuk kuliah tidak mengalami inflasi. Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan perhitungan yang lebih canggih dan lebih akurat, silahkan baca ebook saya “Tips dan Trik Membuat Rencana Keuangan Pribadi Menggunakan Excel”.

Perhitungan compound interest sangat rumit. Di kuliah-kuliah, biasanya mahasiswa diajarkan untuk melakukan perhitungan dengan cara menggunakan tabel. Di dunia bisnis, biasanya orang membeli kalkulator finansial, yang memiliki fungsi-fungsi khusus untuk melakukan perhitungan compound interest. Bagi Anda yang memiliki komputer, Anda beruntung! Komputer Anda dapat melakukan perhitungan compound interest dengan cepat dan mudah! Caranya? Gunakan aplikasi Excel. Untuk menjawab pertanyaan pada contoh soal terakhir, silahkan download worksheet Excel yang telah saya sediakan di:

http://www.keuanganpribadi.com/dl/pendidikan.xls

Silahkan buka file excel yang telah saya sediakan. Pada worksheet tersebut, Anda dapat melihat sebuah tabel, dimana bagian horizontal menunjukan berapa lama waktu yang Anda punya. Sementara bagian vertikalnya menunjukkan berapa tingkat suku bunga investasi Anda.

Untuk menjawab pertanyaan Pak Budi, kita memerlukan 2 buah data lagi yaitu:

  • Berapa lama waktu yang dimiliki oleh Pak Budi?
  • Apakah produk investasi yang digunakan? Berapa tingkat return/bunganya?

Biasanya seorang anak akan memasuki kuliah pada usia 18 tahun. Jadi andaikata sekarang anak Pak Budi berusia 10 tahun, maka Pak Budi masih memiliki waktu sebanyak 8 tahun untuk berinvestasi. Sekarang kita lihat dalam worksheet. Data jumlah uang yang perlu ditabung oleh Pak Budi, apabila jangka waktu menabungnya adalah 8 tahun, berada pada kolum I.

  • Apabila Pak Budi menggunakan produk deposito dengan tingkat suku bunga sekitar 5% per tahun, maka Pak Budi harus menabung sebesar Rp. 169.865 per bulannya.
  • Apabila Pak Budi menggunakan produk reksa dana pasar uang dengan tingkat return sekitar 8% per tahun, maka Pak Budi harus menabung sebesar Rp. 149.400 per bulan.
  • Apabila Pak Budi menggunakan produk reksa dana saham dengan tingkat return sekitar 20% per tahun, maka Pak Budi harus menabung sebesar Rp. 85.731 per bulan.

Apakah kesimpulan yang dapat Anda tarik dari data yang ditunjukan oleh worksheet diatas? Bahwa, SEMAKIN TINGGI TINGKAT SUKU BUNGA, maka jumlah uang yang perlu ditabung per bulannya menjadi SEMAKIN KECIL. Perlu diingat disini bahwa produk investasi yang tingkat suku bunganya tinggi biasanya diikuti dengan tingkat resiko yang tinggi juga. Apakah Anda siap untuk menanggung resiko investasi?

Nah sekarang, bagaimana jika ceritanya Pak Budi menunda investasi untuk dana pendidikan anaknya? Katakanlah tabungan untuk pendidikan ini ditunda selama 3 tahun. Sekarang Pak Budi hanya memiliki waktu 5 tahun untuk menyiapkan dana pendidikan anaknya. Berapakah jumlah uang yang perlu ditabung per bulannya? Jawabannya bisa dilihat pada worksheet yang saya sediakan, pada kolum H.

  • Apabila Pak Budi menggunakan produk deposito dengan tingkat suku bunga sekitar 5% per tahun, maka Pak Budi harus menabung sebesar Rp. 294.091 per bulannya.
  • Apabila Pak Budi menggunakan produk reksa dana pasar uang dengan tingkat return sekitar 8% per tahun, maka Pak Budi harus menabung sebesar Rp. 272.195 per bulan.
  • Apabila Pak Budi menggunakan produk reksa dana saham dengan tingkat return sekitar 20% per tahun, maka Pak Budi harus menabung sebesar Rp. 196.544 per bulan.

Sekarang kita analisa kembali jawaban yang sekarang dengan jawaban sebelumnya. Untuk tingkat suku bunga yang sama-sama 5% per tahun, apabila jangka waktu yang tersedia 8 tahun, maka jumlah yang harus ditabung adalah Rp. 169.865,- per bulan. Namun apabila jangka waktu yang tersedia hanya 5 tahun, maka jumlah yang harus ditabung meningkat menjadi Rp. 294.091,-. Jumlah yang harus Pak Budi bayar hampir 2 kali lebih mahal. Artinya? Setiap penundaan terhadap investasi, menyebabkan Anda harus membayar LEBIH MAHAL untuk mencapai tujuan Anda. Perlu diingat bahwa dalam investasi, WAKTU ADALAH TEMAN ANDA. Semakin lama jangka waktu Anda berinvestasi, maka beban yang harus Anda tanggung akan menjadi semakin ringan. Mulailah
berinvestasi sekarang juga.

sumber artikel

http://www.keuanganpribadi.com

READ MORE - 5 Tahap Perencanaan Keuangan(3)